Jumat, 17 Februari 2012

Nemathelminthes


NEMATHELMINTHES

  Nemathelminthes (dalam bahasa yunani, nema = benang, helminthes = cacing) disebut sebagai cacing gilig   lingkaran tubuhnya berbentuk bulat panjang atau seperti benang.Berbeda dengan Platyhelminthes yang belum memiliki rongga tubuh, Nemathelminthes sudah memiliki rongga tubuh meskipun bukan rongga tubuh sejati.Oleh karena memiliki rongga tubuh semu, Nemathelminthes disebut sebagai hewan Pseudoselomata. 
    Ciri tubuh 
  Ciri tubuh Nemathelminthes meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.
·         Ukuran dan bentuk tubuh
Ukuran tubuh Nemathelminthes umunya mikroskopis, meskipun ada yang panjang nya sampai 1 meter.Individu betina berukuran lebih besar daripada individu jantan.Tubuh berbentuk bulat panjang atau seperti benang dengan ujung-ujung yang meruncing.
·         Struktur dan fungsi tubuh
Permukaan tubuh Nemathelminthes dilapisi kutikula untuk melindungi diri.Kutikula ini lebih kuat pada cacing parasit yang hidup di inang daripada yang hidup bebas.Kutikula berfungsi untuk melindungi dari dari enzim pencernaan inang.
Nemathelminthes memiliki sistem percenaan yang lengkap terdiri dari mulut, faring, usus, dan anus.Mulut terdapat pada ujung anterior, sedangkan anus terdapat pada ujung posterior. Beberapa Nemathelminthes memiliki kait pada mulutnya.
Nemathelminthes tidak memiliki pembuluh darah. Makanan diedarkan keseluruh tubuh melalui cairan pada pseudoselom.
Nemathelminthes tidak memiliki sistem respirasi, pernapasan dilakukan secara difusi melalui permukaan tubuh.Organ reproduksi jantan dan betina terpisah dalam individu berbeda.
·         Cara hidup dan habitat
Nemathelminthes hidup bebas atau parasit pada manusia, hewan, dan tumbuhan.Nemathelminthes yang hidup bebas berperan sebagai pengurai sampah organik, sedangkan yang parasit memperoleh makanan berupa sari makanan dan darah dari tubuh inangnya.
Habitat cacing ini berada di tanah becek dan di dasar perairan tawar atau laut.Nemathelminthes parasit hidup dalam inangnya.
·         Reproduksi
Nemathelminthes umumnya melakukan reproduksi secara seksual.Sistem reproduksi bersifat gonokoris, yaitu organ kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda.Fertilisasi terjadi secara internal.Telur hasil fertilisasi dapat membentuk kista dan kista dapat bertahan hidup pada lingkungan yang tidak menguntungkan.



·          
      Klasifikasi Nemathelminthes
Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas, yaitu Nematoda dan Nematomorfa.

1. Kelas Nematoda
Nematoda memiliki kutikula tubuh yang transparan, mempunyai mulut dan lubang ekskresi, alat reproduksi pada jantan dengan testis dan betina dengan ovarium. Umur cacing pada umumnya mencapai 10 bulan. Nematoda dapat dijumpai di darat, air tawar, dan air laut, dari daerah kutub hingga daerah tropis. Hidupnya ada yang bebas, namun ada pula yang parasit pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Cacing ini tidak memiliki sistem peeredaran darahy dan jantung, tetapi tubuhnya mengandung cairan semacam darah yang dapat merembes ke bagian tubuh aakibat kontraksi tubuh. Bentuk tubuhnya gilik panjang dengan simetri bilateral. Tubuhnya tidak dilapisi silia dan tidak bersegmen.

Contoh anggota Nematoda antara lain adalah:

a. Ascaris lumbricoides (cacing gelang)
Ascaris umumnya hidup sebagai parasit pada tubuh manusia. Hewan ini bersifat kosmopolit (terdapat di segala tempat), terutama di daerah tropis. Bentuk tubuhnya bulat panjang dengan bagian ujung-ujung yang meruncing. Tubuh cacing betina lebih besar dan panjang daripada jantan. Pada cacing jantan, terdapat tonjolan yang disebut penial setae untuk melakukan perkawinan. Tubuh cacing betina relatif lebih lurus, sedangkan cacing jantan melengkung.

Cacing ini berukuran 20-40 cm, diameter 0,5, hidup pada usus halus manusia. Telur cacing ini keluar bersama feses dan akan masuk ke tubuh kembali lewat makanan yang tidak higienis. Selanjutnya, telur akan menetas menjadi larva yang menembus dinding usus dan mengikuti peredaran darah manusia sampai ke paru-paru, trakea (tenggorokan), faring (kerongkongan), dan kembali ke usus hingga dewasa dan menetaskan telur 200.000/hari. Cacing ini dapat menyebabkan penyakit ascariasis. Contoh Ascariasis adalah Ascariasis megalocephala (parasit dalam usus kuda), dan Ascariasis suilae (parasit dalam usus halus babi).

b. Necator americanus/Anclyostoma doudenalae (cacing tambang)
Cacing ini sering ditemukan di daerah pertambangan dan beriklim panas. Cacing ini menghisap darah sehingga dapat menyebabkan kematian karena pada saat menggigit, cacing ini mengeluarkan zat anti pembekuan darah (antikoagulasi). Cacing ini banyak terdapat di usus makhluk hidup.
Cacing ini akan mengeluarkan telurnya bersama feses dan akan menetas di tanah yang lembap. Apabila telah menetas maka akan menjadi larva rabtidiform (filaform). Larva ini dapat menembus kulit manusia dan ikut beredar ke seluruh tubuh mengikuti peredaran darah yang kembali lagi ke usus, selanjutnya siklus itu akan berulang.
Cacing ini dapat dibedakan antara jantan dan betina melalui pengamatan morfologinya. Panjangnya sekitar 1-1,5 cm. Contoh cacing tambangadalah Anclyostoma doudenelae dan Necator americans.

c. Enterobius vermicularis (cacing kremi)
Enterobius vermicularis atau Oxyuris vermicularis hidup di usus besar manusia. Cacing ini disebut juga cacing kremi. Panjangnya 9-12 cm (betina) dan 3-5 (jantan). Cacing ini meletakkan telurnya di anus untuk memperoleh oksigen bagi pertumbuhan larva. Gerakan cacing ini menyebabkan rasa gatal di bagian anus. Jika digaruk dengan tangan, telur itu akan melekat di kuku. Telur itu akan masuk kembali ke dalam tubuh bersama makanan yang telah terkontaminasi tangan yang ada telur cacing kremi. Hal ini disebut autoinfeksi (infeksi diri sendiri). Apabila akan kawin, cacing ini menuju usus besar, dan yang betina akan meletakkan telurnya lagi di anus. Contoh lainnya adalah Oxyuris equi pada dubur kuda atau keledai.

d. Filaria bancrofti/Wuchereria bancrofti (cacing filaria)
Cacing filaria menyebabkan penyakit elefantiasis/kaki gajah. Larva cacing ini akan berpindah-pindah tempat pada siang maupun malam hari di dalam pembuluh darah manusia. Cacing ini dapat masuk melalui hasil gigitan nyamuk Culex sp. Yang tertular.

e. Trichinella spiralis (cacing otot pada manusia)
Cacing ini menyebabkan penyakit trikinosis. Penyebarannya melalui pengonsumsian daging yang tidak higienis dan mengandung larva cacing ini.larva tinggal di dalam usus halus dan bertelur disana. Telur menetas menjadi larva dan masuk ke dalam otot lurik untuk membuat kista.

f. Heterodera radicicola
Cacing ini hidup parasit pada akar tanaman dan menyebabkan bengkak pada akar.


2. Kelas Nematomorfa
Nematomorfa merupakan cacing yang memiliki duri di kepala. Hidup di dalam usus Vertebrata dan biasanya melekat pada dinding usus dengan belalai bengkok berkait duri. Cacing ini mempunyai alat pencernaan makanan yang sempurna dan alat reproduksinya terpisah. Nematomorfa mempunyai hospes intermedier, yaitu bangsa Crustacea (udang) dan Insecta (serangga), misalnya Neoechinorhynchus emydis yang menyerang penyu, kura-kura, dan bulus.

1 komentar:

  1. Makasih sob materi'a
    kunjungi balik ya sob blog saya di:
    Ikubaru Blogzia: Biologi dan Kesehatan

    Kasih kritik saran juga ya sob

    makasih:)

    BalasHapus

 

Blogger templates

sidoarjo