Jumat, 30 September 2011

Cara Merawat Tanaman Anggrek



CARA MERAWAT TANAMAN ANGGREK


Tanaman anggrek merupakan tanaman yang telah ada di bumi sejak 120 juta tahun yang lalu dan telah sanggup terus berevolusi dan beradaptasi sehingga masih bertahan sampai sekarang, meskipun banyak hewan dan tumbuhan purba punah. Anggrek hidup di semua benua, kecuali Antartika. Di Tiongkok, anggrek liar ditemukan hidup di daerah Tiongkok Barat Daya dan Selatan, misalnya di propinsi Sichuan dan Yunnan. Di dunia ini ada hampir 35 ribu spesies anggrek. Bahkan masih banyak lagi spesies yang belum ditemukan. Salah satu anggrek langka yang ditemukan di daerah Xishuangbanna di propinsi Yunnan memiliki mantel bulu yang unik.

Di alamnya yang alami, anggrek bertahan hidup dari mineral yang terkandung pada air hujan yang jatuh dan pupuk yang terbuat dari daun-daun, kotoran burung atau serangga yang membusuk. Serangga yang bertugas membantu perkawinan bunga anggrek ditarik dengan baunya yang harus semerbak, atau dengan warna-warni dan bentuk yang menyerupai serangga tersebut, misalnya pada anggrek yang menyerupai kupu-kupu. Selain itu, serangga yang kaki-kakinya pernah terlumuri oleh benang sari bisa juga tergelincir ke kepala putik, sehingga membantu perkawinan antar anggrek.

Tentang cara perawatan anggrek, pada dasarnya ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

1. Lokasi, suhu, dan kelembaban:

Anggrek akan tumbuh baik di dataran tinggi, bukan berarti di dataran rendah tidak bisa hidup akan tetapi harus memenuhi ketentuan yang tepat. Suhu udara berkisar 15ºC-35ºC (suhu optimum 21ºC) dengan sirkulasi udara yang baik. Kelembaban udara berkisar antara 65%-70%.

2. Cahaya Matahari:

Tanaman anggrek pantang kena sinar matahari langsung, akan tetapi masih toleran terhadap sinar matahari pagi antara jam 7-9 pagi. Anggrek yang kurang mendapat cahaya matahari tumbuh kurus, berdaun sempit dan panjang, sebaliknya jika kelebihan daun akan menguning seperti terbakar. Anggrek akan tumbuh baik jika digantung di bawah kerimbunan pohon.

3. Penyiraman:

Tidak ada patokan tepat untuk menyiram anggrek, cara praktis untuk mengetahui apakah tanaman sudah perlu disiram dengan memantau kondisi media tanamnya. Penyiraman sebaiknya dengan sprayer dan air yang digunakan bebas kaporit dan senyawa kimia lain. Anggrek muda lebih membutuhkan banyak air, penyiraman sebaiknya sehari sekali. Untuk anggrek yang lebih besar 2 hari sekali cukup memadai. Terlalu banyak air akan membuat anggrek mudah diserang jamur yang menyebabkan daun dan akar membusuk. Bunga anggrek sebaiknya jangan terkena air, karena akan cepat rontok.
4. Pemupukan:

Anggrek perlu dipupuk untuk membuatnya rajin berbunga.

Tips untuk memilih pupuk yang tepat:

- Pilih pupuk cair (pupuk daun)
- Unsur makro NPK harus disesuaikan dengan usia tanaman:
anggrek muda memerlukan unsur N (Nitrogen) lebih banyak
anggrek siap berbunga memerlukan unsur P (Phospor) lebih banyak
- pemupukan dilakukan seminggu sekali dengan dosis 1/2 sdt untuk 1 liter air
- semprotkan larutan pupuk dengan sprayer pada bagian daun dan akar
- pemupukan bisa dilakukan lebih sering, dengan mengurangi dosis.

5. Media Tanam:

Media tanam yang baik adalah yang tidak cepat lapuk, memudahkan akar menempel, berongga (porous) untuk sirkulasi udara, dapat menyimpan zat hara, dan tidak mudah menjadi sumber penyakit. Macam media adalah pakis, moss, sabut kelapa, arang kayu, pecahan batu bata atau genteng.

6. Pot:

Untuk pot bisa dipilih pot tanah atau plastik, pot tanah bisa menyimpan air sedangkan pot plastik tidak, untuk menambah nilai estetis bisa digunakan pot plastik yang dibuat berlubang pada sisinya. Anggrek juga bagus ditanam di blok pakis dan digantun di bawah pohon. Secara berkala sebaiknya dilakukan repotting misalnya 6 bulan sekali untuk memberi ruang lebih pada akar anggrek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger templates

sidoarjo